Standard Miskin dan Kaya Orang Jerman


Standard Miskin dan Kaya Orang Jerman

Anda ingin tahu seperti apa standard miskin, normal sejahtara dan golongan menengah keatasnya di Jerman? Anda ingin bekerja dan hidup di Jerman? Ini adalah catatan tulisanku untuk memperkaya sudut pandang anda dan bisa memahami kira-kira seperti apa hidup di Jerman. Foto-foto ini memotret suasana kebersamaan hidup di Jerman.

Untuk DIPAHAMI, secara Umum BIAYA Hidup di Jerman dan di Indonesia TIDAK ada bedanya. Dalam banyak kasus biaya hidup di Jerman justru lebih murah dari pada di Indonesia.

Biaya hidup di Jerman itu lebih murah dari Indonesia, kecuali biaya untuk sewa Rumah, urusan sampah, listrik dan air yang mungkin lebih mahal. Sementara sembako, daging, telor, susu, dll serta biaya sekolah, transport, kesehatan dll karena sistem sosialis maka lebih murah dari Indonesia.

Bedanya, di Indonesia orang bisa hidup irit se-irit mungkin dan tidak ada yang perduli. Oleh karena itu, orang akan memaksakan diri yang penting bisa hidup, entah bagaimana caranya. Gaji berapa pun di Indonesia kita bisa hidup, entah bagaimana brutalnya tapi pasti bisa hidup πŸ™‚

Di Jerman beda. Jika orang dianggap miskin oleh pemerintah Jerman maka akan disubsidi negara melalui bantuan sosial. Semua siapapun orang Jerman yang dianggap miskin maka akan dibantu oleh pemerintahnya.

———-

MISKIN

Penghasilan miskin di Indonesia itu kira-kira 2 USD per orang per hari. Jadi klo 1 keluarga suami-istri plus 2 anak maka perbulannya sekitar 240 USD atau 3.180.000 per bulan. Jika penghasilan sebuah keluarga dengan 2 anak di bawah 3.180.000 (Tiga jutaan) per bulan maka dianggap miskin.

Di Jerman penghasilan dianggap miskin jika sebuah keluarga (suami, istri dan 2 anak) berpenghasilan di bawah 1.500 Euro per bulan. Untuk catatan karena semua anak dapat subsidi tanpa pengecualian per bulan 180 Euro maka in total penghasilannya jadi 1.860 Euro per bulan, atau sekitar 29.500.000 IDR (Tiga Puluh Jutaan).

Hanya di Jerman karena pajaknya tinggi maka kita seringkan bicaranya Netto. Nah dianggap miskin jika NETTO-nya setelah dipotong pajak (proporsi pajak terendah) sekitar 19.500.000 IDR perbulan, di bawah itu dianggap miskin.

Mereka yang penghasilan NETTO setelah (dipotong pajak terrendahnya sekitar 36,5%) dibawah angka 19.500.000 IDR perbulan akan dapat subsidi meskipun beban pajak tetap dipotong diawal.

———-

NORMAL SEJAHTERA

Lantas berapa RANGE rata-rata hidup orang Jerman yang dianggap masyarakat biasa sebagai normal sejahtera? Artinya asuransi kesehatannya bagus, sekolah gratis, bisa seluruh hidup nyaman dan sejahtera tapi tidak dianggap kaya oleh pemerintah Jerman. Standard tidak dianggap kaya adalah orang tersebut asuransinya masih disubsidi pemerintah (alias Asuransi Standard Negara).

Nah, sampai level seseorang berpenghasilan 4.950 Euro per bulan BRUTO plus dapat subsidi anak per orang 180 Eur. Jadi 1 keluarga (suami, istri dan 2 anak) punya penghasilan 5.320 Eur per bulan atau 84.250.000 IDR per bulan BRUTTO masih dianggap sejahtera normal.

In BRUTTO 29,5 Juta sampai dengan 84,3 Juta, ini adalah Katagori NORMAL SEJAHTERA JERMAN yang sebagian besar orang Jerman (mungkin 60-70 persennya) hidup di posisi ini. (Catatan: data statistik akuratnya aku tidak pegang, itu 60-70% adalah data kira-kira saja)

Tapi ingat di Jerman kita TIDAK pernah bicara BRUTTO karena Pajaknya amat TINGGI. Jadi, kita selalu bicaranya Netto yang bisa kita bawa pulang. Nah, secara netto-nya (setelah di potong pajak hampir 40% nan) sekitar 3.170 Euro NETTO. Plus subsidi anak yang selalu dapat jadi in total 3.530 Euro per bulan atau 57 Juta per bulan dianggap normal sejahtera.

Kesimpulannya Pemerintah Jerman menganggap orang-orang Jerman secara umum dikatagorikan SEJAHTERA jika rate penghasilan NETTO (sudah dikurangi pajak dan ditambah subsidi anak) mereka antara: 19,5 Juta sampai dengan 55,9 Juta per bulan.

———-

GAJI EKSPATRIAT dan BEA SISWA DAAD

Gaji Ekspatriat di Jerman saat ini berkisar MINIMAL (sehingga bisa dikeluarkan Visa Kerja) adalah BRUTTOnya 39.000 Eur per tahun atau 3.250 Euro. Per bulan plus subsidi 2 anak jadi 3.610 Euro. Dirupiahkan sekitar 57 Juta IDR per bulan.

Inilah STANDARD MINIMAL seorang Ekspatriat bisa kerja di Jerman. Jika dibawah itu maka tidak akan dapat Visa kerja, tapi umumnya Ekspatriat berpengalaman jauh diatas itu penghasilannya.

Jika dipotong Pajak jadi 2.080 Euro. Jika punya anak 2 maka NETTOnya 2.440 Euro, dalam Rupiah: 39 juta-an NETTOnya karena dipotong pajak yang tinggi. Jadi, penghasilan minimal NETTO seorang Ekspatriat di Jerman itu 39 juta-an per bulan. Tidak mungkin di bawah itu kalau berdasarkan aturan UU Tenaga Kerja Jerman.

Tetapi tetap banyak tenaga kerja asing yang gajinya di bawah itu jika biasanya bekerja dari perusahaan asalnya misalkan di Indonesia, lalu dapat penugasan di Jerman. Bisa juga kerja gajinya di bawah itu jika status visanya bukan status visa kerja, melainkan visanya dijamin oleh orang lain, misalkan dijamin oleh pasangannya . Pada konteks ini maka dia tidak berstatus ekspatriat.

Bea Siswa DAAD itu berkisar NETTO 1.400 Euro per bulan untuk suami-istri plus 2 anak. Alias sekitar 22 juta IDR. Jadi, bea siswa DAAD dianggap NORMAL SEJAHTERA minimalis hidup orang Jerman. Jerman memang begitu sosialis bahkan memberi bea siswa saja terpenuhi unsur normal sejahteranya.

———-

GOLONGAN MENENGAH KE ATAS

Nah, Golongan menengah ke atas Jerman jika penghasilannya kira-kira BRUTTO di atas 84,3 Juta IDR per bulan atau NETTO-nya (setelah kena Pajak plus subsidi anak) di atas 55,9 Juta IDR per bulan. Golongan ini dianggap menengah ke atas.

Apa “kerugiannya” jika dianggap golongan menengah ke atas oleh pemerintah Jerman? Yang paling terasa adalah kita harus BAYAR asuransi kesehatannya diluar subsidi negara. Jadi, harus full ditanggung sendiri. Ini benar-benar mengganggu karena angkanya amat besar sekali untuk bayar asuransi kesehatan tanpa subsidi negara.

Biayanya MINIMAL untuk bayar asuransinya per bulan sekitar 700-an atau sekitar 11 Juta-an Per bulan. Jadi, jika penghasilan Bruto anda per bulan 84,3 juta maka anda harus bayar asuransi sendiri tanpa disubsidi negara minimal 11 juta per bulan.

Cuma keuntungannya, pelayanan kesehatannya lebih dipercepat terutama kalau buat janji ketemu dengan Dokter Spesialis. Jika pakai asuransi negara buat janji dengan dokter spesialis (bukan kasus emergency tapi cuma konsultansi atau observasi) bisa makan waktunya mingguan atau bulanan. Tapi klo kita pakai Asuransi Private bisa jauh lebih cepat.

Hanya pelayanan Rumah Sakit, dan lain-lainnya relatif sama saja. Kecuali Jika Asuransi Kesehatan kita memang membuat Pakat-Paket LUXURY karena kita kaya bingits yah. Masyarakat Umum Golongan Menengah ke atas tidak melakukan ini karena toh kualitasnya sudah bagus, tapi bagi yang kelebihan uang tentu ingin yang luxury.

———-

GNP RATA-RATA Jerman

GNP Rata Jerman (Brutto diluar pajak dan subsidi)) itu 45.790 Euro pertahun atau per bulan 3.815 Eur atau di-Rupiahkan: 60,5 Juta IDR Perbulan

Dikatakan Miskin jika penghasilan Brutto dibawah 29,5 Juta IDR per bulan.

Dikatakan Normal Sejahtera jika penghasilan Brutto antara 29,5 juta sampai dengan 84,3 juta per bulan.

Jadi GNP per kapitanya NYARIS berada di TITIK tengah range rata-rata sejahtera hidup di Jerman. GNP 60,5 juta per bulan, Range hidup sejahtera 29,5 ke atas sampai dengan 84,3 juta per bulan.

Dikatakan Golongan Menengah ke atas jika penghasilannya BRUTTO-nya di atas 84,3 juta.

———-

KAYA atau SEJAHTERA

Dikarenakan Pajak di Jerman itu amat sangat tinggi dengan kira-kira minimal 36% kena pajak bahkan ada yang sampai 46% (kalau tidak salah), serta semua sendi-sendi aktivitas menghasilkan uang pasti kena pajak.

Misalkan seorang yang menikah punya anak dengan bekerja 2 Tempat, maka kerja pada tempat yang pertama pajaknya sekitar 36%, tapi pada tempat yang kedua pajaknya bisa 44%-an! Itu catatan dia menikah punya anak. Jika dia single alias tidak menikah apalagi tidak punya anak maka pajaknya lebih tinggi lagi.

Selain itu, tidak mudah di Jerman buka bisnis sembarangan. Harus ikuti prosedur dan harus ikuti aturan pajak juga. MROYEK atau BISNIS diluar pekerjaa utama juga tidak mudah alias selain Pajaknya gede serta umumnya harus minta ijin dari perusahaan tempat kita bekerja. Jika, diam-diam ketahuan ini bisa berabe betul urusannya.

Akibatnya amat JARANG di Jerman itu orang bisa KAYA. Konsep orang Kaya itu adalah konsep di negara yang Kapitalis model Indonesia atau Amerika. Model Indonesia dan Amerika orang bisa kaya dikarenakan aturan cari uangnya bebas relatif bebas. Mudah kaya tapi juga mudah bangkrut: easy come, easy go πŸ™‚

Di Jerman orang sulit kaya, tapi nyaris sebagian besar orang disini hidup NORMAL SEJAHTERA. Ada sebagian kecil yang masuk Golongan Menengah ke atas, tapi jauh lebih kecil yang masuk katagori miskin.

Hanya tetap ada yang berkatagori MILIONER. Jerman secara negara termasuk mencetak banyak milioner dibandingkan negara lain. Hanya indeks pemerataannya tetap cukup baik.

———-

KESIMPULANNYA

Secara umum jika anda hidup di Jerman maka sebagian besar masyarakatnya akan hidup di area NORMAL Sejahtera. Apalagi anda ekspatriat maka sudah garansi penghasilan minimal anda saja akan masuk pada Normal Sejahtera. Bahkan pemegang Bea Siswa DAAD aja masuk dalam katagori normal sejahtera.

Hanya, jika anda bekerja di Jerman anda akan sulit kaya. Lupakan konsep kaya banyak uang. Yang ada adalah hidup sejahtera nyaman adalah sebuah nafas hidup keseharian anda dengan keluarga anda. Nah, klo yang seperti itu maka semua yang ekspatriat kerja di Jerman pasti hidupnya normal sejahtera semuanya.

#dariTepianLembahSungaiElbe

3 komentar di “Standard Miskin dan Kaya Orang Jerman

  1. Menarik Pak Ramli pembahasannya. Mungkin lain kali bisa diceritakan dari sisi gaya hidupnya, kalau normal sejahtera itu normalnya tinggal dimana, punya mobil atau nggak, dsb. Hehe

    Salam

    XXXX

    Mobil bukan standard hidup penting karena disini angkutan umum massalnya amat bagus sekali. Jadi, orang aplagi di Kota lebih suka pakai angkutan umum.

    Tinggal dimana juga rancu sebagai standard, karena banyak daerah pusat kota malah diperuntukkan buat orang2 sosial karena mereka justru ditempatkan di pusat kota biar mudah untuk mendapatkan akses pelayanan.

    Jadi, anda akan kesulitan pakai standard ini karena anda berada dalam persepsi yang beda.

    Salam Hangat

    • Setahu saya, mobil second di Jerman itu murah. Keluarga saya di Jerman bilang kalau beli mobil di Jerman itu bukan hanya orang kaya saja yg bisa punya tapi juga orang biasa , untuk penghasilan rata2 Jerman netto 30jt perbulan saja udah bisa kredit mobil. Tapi masalahnya transportasi umum di Jerman sudah sangat maju, kereta atau busnya gak pernah telat dalam hitungan menit/detik. So orang2 lebih banyak milih naik transportasi umum atau jalan kaki ketimbang beli mobil, padahal beli mobil di Jerman bagi mereka kayak beli motor di Indonesia. Soal apartemen di Jerman itu berbagai tipe layak pakai, gak ada rumah susun yang kumuh, bahkan untuk beli rumah cukup besar di desa dibandingin apartemen dengan luas sedang di kota bisa sampai sama harganya.

  2. Pak, saya ditawarin tugas pindah kerja ke Dessau-Rosslau dari tempat saya kerja di indonesia . Itu ditawari demgan gaji 1400 euro,, berarti saya bisa dibilang golongan miskin ya pak ??.
    Status saya sendiri belum menikah.. menueut bapak apakah saya menerima kerjaan ini saja atau tidak pak??
    Mohon info nya pak ..
    Makasih

Tinggalkan komentar