Menengok Diskusi Fasbuk di komunitas Alumni UGM, ITB dan UI


Alumni

1. Link Group KAGAMA: https://www.facebook.com/groups/kagamavirtual/
2. Link Group ILUNI: https://www.facebook.com/groups/iluni.ui/
3. Link Group IA ITB: https://www.facebook.com/groups/ia.itb/


Link Group KAGAMA diikuti oleh 12.500 anggota lebih. Groupnya bersifat tertutup. Hanya anggota yang bisa melihat postingan.

Group ini amat super dinamis. Diskusinya 24 jam sehari berjalan terus dari menit ke menit mengingat alumni UGM dari berbagai negara ikut semarakan diskusi sehingga jika dibelahan bumi nusantara tidur lelap, akan dilanjutkan oleh alumni yang tinggal belahan dunia lainnya. Hampir tiap menit (atau detik ?) ada postingan baru. Para anggotanya seperti kecanduan diskusi, mirip kecanduan game online 😀

Semua materi pasti dibahas secara bebas tanpa batas dari mulai IPOLEKSOSBUDHAMKAMNAS sampai Agama, Sex, Selingkuh, dll, dll, dll. Dari diskusi serius dengan teori khas UGM yang kuat di-teori, sampai diskusi eyel2an ra mutu 😛
Kesimpulannya: para KAGAMA-ers ini umumnya orang-orang yang ndak punya kerjaan, sibuk pisbukkan terus mereka 😀
Tapi sisi positifnya secara sosial mereka berinteraksi amat dekat dengann komunitasnya…


Link Group IA ITB yang diikuti 7.500 anggota lebih dan bersifat terbuka. Para anggotanya terlibat diskusi meskipun tidak seaktif Kagama. Jarang sekali ada diskusi panjang yang komentar dan tanggapannya bisa ratusan apalagi sampai ribuan itu nyaris tidak ada. Jarang juga terlihat diskusi yang eyel-eyelan. Kebanyakan umumnya para anggotanya akan melemparkan jawabannya lebih memilih untuk tidak terjadi bentrokan dan menghindari beda pendapat dengan anggota lainnya. Mereka akan tanggapi secara rasional dan realtif formal.

Kesimpulannya: Group IA ITB tampaknya anggotanya lebih santun-santun dalam diskusi dan juga mereka tidak terlalu intens di media sosial karena mungkin mereka orang-orang yang sibuk 🙂
Atau memang mereka tidak terbiasa untuk berpolemik karena ITB rumpun ilmunya relatif homogen sehingga sudut pandang anggotanyapun umumnya dalam mainstream yang sama? 🙂


Link Group ILUNI yang anggotanya yaitu 11.000 lebih dan bersifat terbuka. Hanya group ini nyaris begitu sepi dari hiruk pikuknya diskusi. Yang ada cuma postinga-postingan seperti meloper koran tanpa tanggapan memadai dari rekan diskusi lainnya. Selain itu, postingan awal trit-nya lebih banyak dari copas link media atau blog atau tulisan orang lain, bukan tulisan original dari si anggotanya saat memulai membahas sebuah masalah. Yang nanggapi nyaris tidak ada.

Kesimpulannya: Alumni UI tampaknya ingin bergabung bersama di UI sebagai identitas kelompok sehingga Group ini relatif besar anggotanya. Hanya alumni UI tidak menjadikan Groupnya sebagai komunitas untuk berinteraksi sehingga tidak merasa perlu terlibat dan berdiskusi di groupnya.
Atau memang alumni UI itu individualis dan ndak peduli dengan komunitas? Kalau pun peduli maka mereka cuma peduli pada identitas ke-UI-annya bukan pada interaksi dengan komunitasnya? 🙂


Itu adalah hasil amatan saya sepintas atas 3 Group alumni yang kebetulan paling banyak komunitasnya di Indonesia ini. Ndak usah terlalu serius yang menanggapinya yah 🙂

Dari Tepian Lembah Sungai Elbe

Tinggalkan komentar