Benarkah Subsidi BBM tidak tepat sasaran?


Buat kita semua, benarkah pernyataan anda bahwa subsidi BBM itu salah itu sasaran? Subsidi apakah yang menurut anda paling tepat sasaran di Indonesia ini? Monggo renungkan dengan sudut pandang luas.

Lihat fenomena nyata di Indonesia tentang begitu banyaknya yang TIDAK tepat sasaran. Saya tulis beberapa contoh:

1. APBN kita 20% untuk pendidikan atau hampir 300 Trilyun. Itu berarti naik sekitar 10 kali lipat dari jaman ORBA. Tapi lihatlah dengan “subsidi” (baca: anggaran) sebesar itu, untuk masuk PTN justru malah biayanya puluhan kali lipat lebih mahal dari 10 tahun yang lalu.

Kualitas PTN pun sama sekali tidak bertambah baik dengan anggaran yang di danai 300 Trilyun dari APBN. Yang terlihat justru cuma gedung bagus Universitas atau dosen-2nya yang pakai mobil mentereng yang bertambah makmur dan kaya. Produktivitas mereka cuma sebatas menang dalam rangking Webo atau ranking majalah TIMES (THES) doang. Jadi, siapakah yang menikmati “subsidi” pendidikan 20% dari APBN ini?

Lihat juga sekolah-2 SD-SMU yang semakin mencekik leher yang nyaris sama dengan PTN; cuma besar di dana, miskin di kualitas, dan lebih banyak diperuntukkan buat orang kaya saja.

Jadi, orang miskin justru tidak bisa nikmati fasilitas ini yang anggarannya sampai 300 Trilyun!

2. Lihat bagaimana Puskesmas-2 dan RSU kita semakin tidak terjangkau dengan kualitas yang juga tetap buruk. Kemana anggaran APBN untuk ini semua? Siapakah yang nikmati ini semua anggaran?

Jadi, orang miskin malah tidak bisa nikmati fasilitas kesehatan ini!

3. Lihat anggaran rutin kita dari APBN yang sekitar 800 Trilyunnya adalah anggaran rutin dan 70% dari anggaran rutin tersebut (kira-kira) 500 trilyun nan nya itu untuk gaji PNS yang paling banyak diserap untuk gaji dan fasilitas para pejabat di negeri ini! Apakah ini bukan anggaran yang tidak tepat sasaran? Apakah para pejabat yang menikmati fasilitas besar ini memberikan dampak positif buat rakyat Indonesia?

Jadi, orang miskin dan sebagian besar rakyat Indonesia malah sama sekali tidak merasakan dampak apapun dari dana puluhan atau ratusan trilyun yang dinikmati oleh para pejabat kita!


Subsidi BBM itu adalah subsidi yang paling tepat sasaran di Indonesia ini. Buktinya, jika subsidi ini dicabut maka langsung otomatis harga sembako naik. Artinya, pencabutan subsidi langsung berdampak pada semua orang termasuk orang miskin!

Adakah subsidi lainnya di Indonesia ini ada yang lebih tepat sasaran dibandingkan subsidi BBM?

PS.
Buat saya apakah namanya subsidi ataukah anggaran toh itu esensinya sama yaitu uang negara yang dibelanjakan, yang tercermin dalam APBN. Jika subsidi BBM tidak efisien boleh dihapus maka anggaran yang tidak efisiensi pun harus dihapus!

Tinggalkan komentar