Syarat Marantau: Pertarungan Gigant SAP-Oracle – Benturan antara Aji Pamungkas Inovasi versus Racun Pamungkas Akusisi***


Bagian-1

Ferizal Ramli1oleh: Ferizal Ramli

(*** Tulisan ini terinspirasi dari Legenda Kisah Silat Legendaris di Tanah Jawa yang dibukukan dalam „Babad Pusaka Nogososro dan Sabukinten“ karya SH Mintaradja yang dilustrasikan dalam coretan grafis oleh Kentardjo)

Konon khabarnya dahula kala tersebutlah beberapa perusahaan jawara di tanah Perdikan Industri Standard Software atau ERP (Enterprise Resource Planning). ERP/Standard Software bahasa gampangnya adalah software yang diimplementasikan untuk kegiatan operasional perusahaan.

Dengan menggunakan ERP maka perusahaan bisa meng-komputerisasikan seluruh aktivitas bisnisnya yang mencakup seluruh aspek: akuntansi, logistik, SDM, supply chain management, strategy management sampai pada integrasi data base dan business intelligent. Jika sampiyan sulit mengingat kata-2 ajaib tsb maka lupakan aja, ndak usah dihapal, lha wong ndak keluar kok dalam ujian, hi…, hi… :p

Menurut wangsit (baca: hasil scientific market riset) dari Sang Resi yang bernama “AMR Research” – Marketing Consultant, yang ditulis dalam serat elektronik Babat: Market Analytics Report: Enterprise Resource Planning, 2004-2009, tersebutlah beberapa Jawara terkenal di tanah Perdikan industri ERP, yaitu SAP, Peoplesoft, Oracle, Sage, Microsoft Business Solution, SSA Global dan lainnya.

Bagaimanakah cerita hidup mati para jawara tersebut dalam mempertahankan eksistensinya di dunia persilatan kompetisi berdarah untuk menjadi market leader? Dari sinilah lakon dari sebuah kisah dimulai…

XXX

Di pertengahan tahun 1990 ada sekitar 5-6 jawara standard software terkenal. SAP (pesilat Jerman) menggunakan basis “modul finance” sebagai jurus silat adalannya. Peoplesoft pake jurus andalan basis modul SDM-nya, Oracle dengan “data base”-nya, lalu ada juga BAAN dengan jurus andalannya technical architecture serta JD Edward dan Sage dengan jurus andalannya accounting/financial modul. Mereka semua dengan penuh hasrat untuk saling membunuh.

Terjadilah adu kejantanan frontal diantara para jawara tersebut. Korbanpun berjatuhan. BAAN (pesilat dari Belanda) gugur. Dalam sebuah pertarungan berdarah dengan SAP, BAAN kalah memperebutkan tander perusahaan raksasa Boeing. Akibatnya, BAAN terluka dan kehilangan banyak darah (baca: kesulitan keuangan dan liquiditas). BAAN pun akhirnya terkena racun pamungkas akusisi yang dilakukan oleh jawara baru bernama SSA Global Technology (Pesilat Amrik).

Sayangnya, kelak SSA pun terkena pukulan akusisi dan akhirnya takluk dalam kekuasaan Info Global Solution (pesilat Amrik juga). Meskipun sampai hari ini Info Global Solution masih eksis, tapi jawara tsb tidak berhasil menjadi penguasa dalam tanah perdikan industri ERP.

Nasib tragis yang lain juga menimpa jawara JD Edward (Pesilat Amrik). Dia terkena racun pamungkas yang sama, yaitu akusisi dan akhirnya „terbunuh“. JD Edward akhirnya takluk dan bergabung dalam Group Oracle (juga Pesilat Amrik).

Jawara yang nasibnya relatif selamat adalah Sage (Pesilat Inggris). Sage standard software kebanggaan Inggris ini masih eksis. Hanya saja Sage tidak mampu jadi penguasa tanah Perdikan. Sage hanya bisa bermain di ceruk. Bahasa-nya Philip Kotler, sang Bapak Marketing dunia, Sage hanya eksis di niche market.

Melihat tanah Perdikan Industri ERP begitu subur dan luas yang membentangkan omset trilyunan Euro, maka Jawara Microsoft tampaknya meneteskan air liur juga untuk ikut adu peruntungan. Microsoft yang sebelumnya adalah juga penguasa tanah Perdikan Sistem Operasi dan Office Package, menggunakan julukan Microsoft Business Solution dalam adu silat ini.

Tragisnya pertarungan di tanah perdikan standard software begitu berdarah. Cita-2 Microsoft untuk menjadi penguasa tampaknya masih jauh dari harapan. Butuh sebuah keajaiban untuk membuat Microsoft mengulang sukses yang sama seperti yang pernah dilakukannya dalam sistem operasi.

XXX

Pada akhirnya peluang untuk menjadi penguasa (market leader) tinggal ditentukan oleh 3 jawara yaitu SAP, Peoplesoft dan Oracle. Sebenarnya Peoplesoft (pesilat Amrik) punya jurus-jurus silat yang lebih indah dan lebih mematikan dari Oracle. Ini terbukti market share Peoplesoft selalu diatas Oracle.

Hanya saja Oracle itu benar-2 jawara tangguh dengan ginkang/tenaga dalam (baca: kapital usaha atau modal) yang luar biasa kuat sehingga setiap pukulan Oracle mengandung hawa racun akusisi yang pekat.

Akibatnya tragis. Betapapun hebatnya jurus silat Peoplesoft, dalam sebuah adu gingkang gigantic, Oracle berhasil memasukan racun pamungkas akusisi tepat mengenai dada Peoplesoft. Peoplesoft pun akhirnya meregang dan terkapar dalam kekuasaan Oracle.

Oracle memang sangat berambisi untuk menjadi penguasa tanah perdikan. Sampai saat ini SAP jelas market leader-nya yang tak terkalahkan. Market share SAP jauh diatas Oracle. Bagi Oracle tidak ada cara lain, jika dia ingin jadi penguasa, Oracle harus meng-akusisi satu persatu saingannya.

Tercatat JD Edward dan Peoplesoft merasakan ampuhnya racun pamungkas akusisi ini yang dalam dalam teori management strategy sering dikenal dengan strategy Eksternal Ekspansi. Akusisi ini benar strategi racun kejam yang paling berbahaya dalam pertarungan bisnis. Seorang jawara tidak perlu harus lebih hebat dari lawannya untuk memenangkan pertaruang, asalkan Sang Jawara tersebut punya racun pamungkas yang namanya akusisi.

XXX

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan racun pamungkas akusisi itu? Dalam „Babad Corporate Mergers and Acquisitions“ dijelaskan sebagai berikut :

Akusisi itu corporate strategi untuk ngalahi lawan bukan dengan cara membuat produk kita lebih baik atau lebih murah dari produk lawan, sehingga produk lawan tidak laku, lalu lawan kita kalah. Bukan, bukan itu.

Akusisi itu seperti racun cara kerjanya. Dia TIDAK mengalahkan musuhnya secara jantan dengan cara menunjukkan ke customer produk siapa yang lebih baik. Cara kerja akusisi itu, untuk mengalahkan lawan kita, maka beli aja itu perusahaan lawan sehingga menjadi milik kita. Beres thoh? Asal punya uang banyak gampang itu. Semua bisa diatur!

Lho bagaimana jika lawan kita ndak mau dibeli alias ndak mau diakusisi? Oh gampang, gunakan saja racun yang paling pekat (baca: tawarkan harga belinya yang paling tinggi). Pasti juga sang lawan ngiler dan meminum racun mematikan tersebut.

Jika sang lawan masih ngeyel juga, bersikeras bertahan tidak mau minum racun akusisi, lantas bagaimana? Paksain aja! Dalam metode akusisi biasanya ini dikenal dengan nama hostile takeover. Dibeli secara paksa melalui bursa saham atau direct langsung ke pemiliknya!

Dikarenakan prinsip kerja dari akusisi itu tidak berkompetisi secara terbuka untuk menunjukkan produk mana yang terbaik ke customer, maka saya pribadi lebih senang mengatakan bahwa akusisi adalah racun pamungkas yang berbahaya untuk membunuh lawan.

Fortsetzung folgt alias to be continued alias bersambung…

(Tulisan ini opini pribadi)

Salam Kho Phing Ho buat semua…

Dienstag, 06 Januar 2009

Dari Kesunyian Musim Dingin di Tepian Lembah Sungai Isar

Ferizal Ramli

Unternehmensberater/Corporate Consultant

Cirquent GmbH – Credible Consulting, a company of NTT Data and BMW Group

Top Rank of Business Consulting and System Integration in Germany: http://www.luenendonk.de/it_beratung.php

81929 München

Deutschland

4 komentar di “Syarat Marantau: Pertarungan Gigant SAP-Oracle – Benturan antara Aji Pamungkas Inovasi versus Racun Pamungkas Akusisi***

  1. Hmmm jadi lebih mudeng masalah jagad persilatan ERP….
    Kebiasaan selama ini cuman jadi user company untuk SAP via BPM saja….

    Makasih uda ferizal, jadi lebih out of the box nih aku….:). Lebih tahu bahwa di atas SAP itu dibawah jagad persilatan ERP. Dan juga bahwa ada pesilat2 tangguh selain SAP..:D

  2. Ping-balik: Pertarungan Gigant SAP-Oracle: Benturan antara Aji Pamungkas Inovasi versus Racun Pamungkas Akusisi | Just Another SAP Basis daily life

Tinggalkan komentar